Pages

Kamis, 22 Desember 2011

Partikel Tuhan Penyikap Pembentukan Alam Semesta

Materi adalah segala sesuatu yang telah kita kenal sebagai penyusun seluruh alam semesta ini dan telah terbukti eksistensinya. Selain materi sebagai penyusun alam, terdapat pula antimateri, yaitu sesuatu yang secara massa, sifat fisik, dan sifat kimianya mirip dengan materi, tetapi berbeda muatan.
Contohnya adalah positron, yang merupakan antimateri dari elektron. Positron (anti-elektron) adalah partikel elektron bermuatan positif sedang elektron sendiri bermuatan negatif.
Contoh lain adalah proton yang bermuatan positif.
Proton mempunyai anti materi yang disebut anti-proton (negatron) yang bermuatan negatif. Karena satu proton dan satu elektron membentuk atom hidrogen, maka terdapat pula antimateri yang disebut anti-hidrogen. Antimateri tidak boleh berinteraksi langsung dengan materi, karena keduanya akan saling memusnahkan (annihilation) bahkan dengan udara.
Seperti  Einstein bilang bahwa materi adalah energi yang terperangkap. Energi itu dapat lepas ketika lapisan yang memerangkapnya terbuka. Jadi jika materi dan antimateri bertemu, ini identik dengan lapisan pembungkusnya terbuka, maka keduanya akan meniadakan sedemikian rupa sehingga keduanya akan terlepas dalam bentuk energi sebesar 100 persen.
Artinya: tidak ada sisa pembakaran, tidak ada debu, tidak ada polusi. Inilah bahan bakar sempurna untuk masa depan.

Sumber & Link:
<a href="http://biologimediacentre.com/mencari-partikel-tuhan-untuk-menyingkap-pembentukan-alam-semesta-1/" >Mencari Partikel Tuhan untuk menyingkap pembentukan alam semesta (1)</a>

Senin, 24 Oktober 2011

Berpikir Kritis

     Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya. Berpikir kritis telah diterima sebagai salah satu pendekatan tertua dan sangat terkenal untuk kecakapan- kecakapan kecerdasan. Screven, Paul dan Angelo dalam Filsaime (2008) memandang berpikir kritis sebagai proses disiplin cerdas dari konseptualisasi, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
Facione dalam Filsaime (2008), ada enam kecakapan berpikir kritis utama yang terlibat di dalam proses berpikir kritis. Enam kecakapan tersebut adalah interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, penjelasan dan regulasi diri. Berikut adalah deskripsi dari keenam kecakapan berpikir kritis utama: Interpretasi, Analisis, Evaluasi, Inferensi, Eksplanasi, dan Regulasi Diri.